DOMBA SUKAWANGI: POTRET PETERNAKAN DOMBA KHAS SUMEDANG

 

DOMBA SUKAWANGI: POTRET PETERNAKAN DOMBA KHAS SUMEDANG

Desa Sukawangi merupakan salah satu desa di Kabupaten Sumedang yang berada di ketinggian antara 700 Mdl hingga 800 Mdl di atas permukaan laut. Luas wilayah desa ini mencapai sekitar 480 Ha, dan penduduknya berjumlah sekitar 5.779 orang. Desa Sukawangi memiliki pesona alam yang menarik, dengan pemandangan indah berupa perbukitan hijau dan udara bersih yang sejuk. Di desa ini, beternak domba merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang menjadi mata pencaharian utama.

Sejarah panjang peternakan domba di Desa Sukawangi membentang sejak zaman nenek moyang. Namun, perhatian serius terhadap pengembangan peternakan ini baru terjadi pada tahun 2015, ketika terbentuk kerjasama dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah domba ternak untuk mengoptimalkan hasil dan meningkatkan persediaan pakan fermentasi dengan nutrisi lengkap yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas domba Sukawangi.

Domba Sukawangi memiliki ciri khas yang unik, yang membuatnya berbeda dari domba lainnya, yakni:

  • Pertama, memiliki berwarna putih secara penuh.
  • Kedua, memiliki tanduk besar seperti domba garut, tetapi dengan telinga yang panjang. 
  • Ketiga, dagingnya tetap empuk meskipun telah memasuki usia tua. 
  • Keempat, dagingnya memiliki rasa gurih khas yang tidak ditemukan pada daging domba lainnya.
  • Kelima, domba Sukawangi memiliki kemampuan menyerap makanan dengan baik sehingga berat badannya dapat meningkat dengan cepat.

Sekitar 60% anggota masyarakat di Desa Sukawangi berprofesi sebagai peternak domba. Meskipun mayoritas berprofesi sebagai peternak domba, sebagian juga memiliki profesi lain secara bersamaan. Selain itu, profesi peternak tersebut juga banyak diemban oleh wanita yang sekaligus menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) sehingga dapat meningkatkan penghasilan rumah tangga. Rata-rata, setiap peternak di desa ini memiliki 5 hingga 6 ekor domba, dengan jumlah minimal 2 ekor dan maksimal 80 ekor.

Harga domba Sukawangi cukup bervariasi tergantung jenisnya. Harga untuk domba betina berkisar antara Rp82.000 per kilogram, sedangkan domba jantan dijual sekitar Rp92.000 per kilogram. Harga lebih rendah, yaitu sekitar Rp60.000 per kilogram, berlaku untuk domba yang telah memasuki usia tua. Pembeli domba Sukawangi berasal dari berbagai kalangan, termasuk individu, yayasan, rumah akikah, dan perusahaan.

Keberhasilan peternakan domba di Desa Sukawangi tidak terlepas dari upaya para peternak dalam menjaga kualitas domba mereka. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain perawatan rutin seperti: 1) memandikan dan mencukur domba; 2) menjaga kebersihan kandang; 3) memberikan pakan yang cukup; dan 4) menggunakan pakan berkualitas seperti rumput hijau segar dari ladang dan pakan fermentasi. Selain itu, para peternak juga mengantisipasi musim krisis dengan menyimpan pakan fermentasi yang bernutrisi lengkap untuk para domba. Semua upaya ini menjadikan domba Sukawangi dikenal sebagai domba berkualitas tinggi dan banyak diminati oleh konsumen atau pembeli.

Dampak dari keberadaan peternakan domba di Desa Sukawangi sangat signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat. Banyak anggota masyarakat yang menggantungkan kebutuhan sehari-harinya dari penjualan domba. Peternakan domba menjadi faktor esensial bagi ketahanan finansial para anggota masyarakat di desa ini.

Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas peternakan, para peternak domba di Desa Sukawangi aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar mengenai peternakan domba. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan ilmu sumber daya manusia peternak. Keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan semacam ini memberikan manfaat besar bagi peningkatan kapabilitas dan pengetahuan para peternak.

Selain menjadi pusat peternakan domba yang unggul, Desa Sukawangi juga memiliki tradisi ketangkasan domba yang telah ada sejak lama. Ketangkasan domba terbagi menjadi dua jenis, yaitu adu domba dan ajang penampilan domba. Tradisi ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, karena nilai domba ketangkasan semakin meningkat. Bahkan, harga domba ketangkasan pernah mencapai kisaran Rp150 juta hingga Rp250 juta.

Bapak Yoyo, selaku Ketua Kelompok Tani Karya Mandiri Prima yang menaungi para peternak domba, saat diwawancara oleh penulis, berharap agar Desa Sukawangi dapat menjadi pusat pembudidayaan domba Padjadjaran khas Sumedang dan pusat pelatihan peternak domba di tingkat Kabupaten Sumedang maupun Jawa Barat. Wacana ini menunjukkan komitmen dan optimisme untuk mengembangkan potensi peternakan domba Sukawangi menjadi lebih maju dan berdaya saing di masa yang akan datang.

Dengan segala potensi dan upaya yang dilakukan, Desa Sukawangi terus menunjukkan keberlanjutan dan keberhasilan dalam mengembangkan peternakan domba. Semoga, langkah-langkah yang diambil akan semakin meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat serta menjadikan desa ini sebagai contoh yang inspiratif dalam pengembangan peternakan domba di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Tentang Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang

Pembagian Wilayah/Dusun di Desa Sukawangi